fbpx
  • Email: contact.nessteel@gmail.com

Pemerintah Alokasikan 203,5 T untuk Pembangunan Jalan, Terbesar di Sumatra

Pemerintah Alokasikan 203,5 T untuk Pembangunan Jalan, Terbesar di Sumatra

Menkeu Sri Mulyani menyatakan bahwa pemerintah akan mengalokasikan dana Rp203,5 triliun untuk penanganan ruas jalan nasional dan jalan daerah (tol dan non tol) hingga 2023. Sri Mulyani mengatakan dalam konferensi pers virtual APBN KiTa, pada Senin (22/3/2023), bahwa Pulau Sumatera mendapatkan alokasi terbesar dari total jumlah yang disetujui.

Beliau menjelaskan bahwa dana tersebut dibagi-bagi untuk pembangunan jalan nasional sebesar Rp87,4 triliun, pembangunan jalan baru (693 kilometer) sebesar Rp13,8 triliun, pembangunan jembatan (16.076 meter) sebesar Rp4,7 triliun, preservasi jalan (50.299 km) sebesar Rp22,2 triliun, preservasi jembatan (549.857 m) sebesar Rp3.5 triliun, rehabilitasi / rekonstruksi jalan daerah sebesar Rp14.6 triliun dan pembangunan jalan tol sebesar Rp5.5 triliun.

Kemudian, pengadaan lahan jalan Rp23 triliun, Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) tahap II (penyertaan modal negara/PMN) Rp28,9 triliun, jalan daerah melalui dana alokasi khusus (DAK) fisik Rp12,6 triliun, serta jalan daerah melalui anggaran pendapatan dan belanja daerah atau transfer ke daerah (APBN/TKD) Rp74,6 triliun. Jika dibagi secara regional, Sumatera menerima alokasi terbanyak, yaitu sebesar Rp71,5 triliun. Pemerintah akan menginvestasikan dana sebesar Rp1 triliun untuk membangun jalan baru panjang 119 km, Rp9.7 triliun untuk pemeliharaan jalan 14.773 km, dan Rp900 miliar untuk pembangunan jembatan 6.447 m.

Jawa adalah wilayah dengan alokasi anggaran kedua terbesar, sebesar Rp54,1 triliun, yang akan digunakan untuk membangun jalan baru sepanjang 43 km, preservasi jalan 7.644 km serta pembangunan jembatan 1.899 m dan preservasi jembatan 111.849 m. Ini termasuk pembangunan jalan tol Serang-Panimbang senilai Rp700 miliar, jalan tol Semarang-Demak senilai Rp1,5 triliun, dan pengadaan lahan jalan sebesar Rp20,2 triliun.

Alokasi anggaran terbesar selanjutnya diberikan untuk pembangunan jalan di Kalimantan yakni senilai Rp33,4 triliun, terdiri dari pembangunan jalan baru sepanjang 267 km sebesar Rp9,6 triliun, preservasi jalan 9.214 km sebesar Rp5,7 triliun, serta pembangunan jembatan 2.976 m sebesar Rp1,3 triliun. Lalu, preservasi jembatan 103.478 m sebesar Rp500 miliar, jalan melalui DAK Rp1,6 triliun, dan jalan daerah Rp14,7 triliun.

Alokasi anggaran di Maluku dan Papua merupakan terbesar keempat yakni Rp19,5 triliun yang terdiri dari pembangunan jalan baru sepanjang 125 km sebesar Rp1,1 triliun, preservasi jalan 8.135 km sebesar Rp4,4 triliun, pembangunan jembatan 2.676 m sebesar Rp1,1 triliun, preservasi jembatan 74.198 m sebesar Rp800 miliar, jalan melalui DAK Rp2,6 triliun, dan jalan daerah Rp9,6 triliun.

Di Sulawesi, alokasi diberikan senilai Rp17,3 triliun meliputi pembangunan jalan baru sepanjang 41 km sebesar Rp300 miliar, preservasi jalan 9.502 km sebesar Rp6,3 triliun, pembangunan jembatan 1.526 m sebesar Rp300 miliar, preservasi jembatan 87.243 m sebesar Rp600 miliar, jalan melalui DAK Rp2,5 triliun, dan jalan daerah Rp7,3 triliun.

Terakhir di Bali dan Nusa Tenggara, alokasi anggaran mencapai Rp7,7 triliun meliputi pembangunan jalan baru sepanjang 44 km sebesar Rp300 miliar, preservasi jalan 4.090 km sebesar Rp2,5 triliun, pembangunan jembatan 552 m sebesar Rp100 miliar, preservasi jembatan 31.620 m sebesar Rp200 miliar, jalan melalui DAK Rp1,2 triliun, dan jalan daerah Rp3,4 triliun.

Sebelumnya, Sri Mulyani menyampaikan sepanjang 2022 total pembangunan infrastruktur jalan nasional RI tercatat mencapai 47.817 kilometer (km). 

“Hasil pembangunan infrastruktur vital meningkat signifikan, baik secara kuantitas maupun kualitas. Panjang jalan yang sebelumnya tercatat 46.432 km tahun 2014, meningkat 1.385 KM menjadi 47.817 km pada tahun 2022," kata Sri Mulyani seperti dikutip dari Antara, Jumat (19/5).

Sri Mulyani menjelaskan, tidak hanya peningkatan dalam infrastruktur jalan utama, total panjang jalan provinsi dan kabupaten atau kota juga tercatat meningkat dari 464.280 kilometer menjadi 501.344 kilometer. Jalan tol tercatat peningkatan sebesar 1.500 km, yaitu dari 930 km pada 2014 meningkat menjadi 2.499 km pada 2022. Lebih lanjut, ia mengungkap bahwa masih ada 1.800 km proyek lagi yang akan diteruskan. Tak hanya infrastruktur jalan, jumlah infrastruktur bendungan juga bertambah sebanyak 27 bendungan sejak 2014 lalu. Penambahan tersebut diikuti kapasitas pembangkit listrik juga meningkat lebih dari 20 giga watt. Selain itu, kapasitas irigasi juga meningkat dari 110 ribu hektare pada 2014, menjadi 303 ribu hektare pada 2022.

 

Sumber berita : www.kompas.tv

  • Kami adalah perusahaan yang bergerak di bidang Distribusi Besi dan Baja serta Bahan Bangunan terbesar, terlengkap dan terintegrasi di Indonesia.

Contact Us

  • Email : This email address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it.

    Phone : 0823 1041 0821

    Follow Us: