Ketika membangun suatu bangunan, sangat penting untuk memperhatikan berbagai aspek. Mulai dari rancangan dan desainnya sampai pada fondasi, tulangan besi, serta struktur keseluruhan konstruksinya.
Pipa galvanis dan pipa besi adalah dua jenis pipa yang sering digunakan dalam berbagai aplikasi, mulai dari sistem perpipaan hingga konstruksi bangunan. Meskipun keduanya terbuat dari bahan yang serupa, yakni besi, ada perbedaan signifikan antara keduanya. Dalam artikel ini, kita akan membandingkan pipa galvanis dengan pipa besi, membahas perbedaan utama dan keunggulan masing-masing.
Taman adalah salah satu tempat yang sering dikunjungi oleh masyarakat untuk bersantai dan menikmati suasana alam. Namun, untuk membuat taman yang indah dan menarik, dibutuhkan bahan-bahan yang berkualitas dan tahan lama. Salah satu bahan yang bisa digunakan untuk membangun taman adalah besi dan baja ringan.
Ketika memiliki area terbatas dalam hunian, memaksimalkan penggunaan ruang dapat menjadi tantangan. Namun, ada solusi yang cerdas dan efektif untuk mengatasi masalah ini, yaitu dengan menggunakan desain hunian mezzanine.
Atap rumah adalah salah satu elemen penting dalam desain dan konstruksi bangunan. Selain memberikan perlindungan dari cuaca dan lingkungan luar, atap juga memainkan peran penting dalam menciptakan estetika dan karakteristik arsitektur sebuah rumah. Dalam beberapa tahun terakhir, tren penggunaan usuk (rusuk) baja ringan sebagai pondasi atap rumah semakin populer dan menjadi solusi cerdas bagi pemilik rumah.
Pernah gak sih, waktu kalian beli pipa besi ada tulisan SCH 20 atau 40? Apa fungsi dari tulisan tersebut?
Tulisan "SCH 20" dan "SCH 40" pada besi pipa merujuk pada ukuran atau ketebalan dinding pipa yang mengikuti standar ASME B36.10M atau ASTM A53. Istilah "SCH" merupakan singkatan dari "Schedule" yang mengacu pada jadwal atau ketebalan dinding pipa.